Tugas Kenusaputraan

 Halo semuanya, perkenalkan nama saya Emanuel Leopold Pardede, saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Nusa Putra dengan jurusan Akuntansi. alasan saya mengambil jurusan akuntansi dikarenakan saya sangat tertarik dengan dunia akuntansi keuangan dan perpajakan, begitu banyak hal yang belum saya tau pengenai keuangan dan perpajakan yang ada di Indonesia ini, maka dari itu saya sangat bersemangat mengambil jurusan akuntansi.

Awal mula saya memasuki gedung Universitas Nusa Putra saya benar benar terpukau dikarenakan sangat besar dan begitu banyak ruangan ruangan untuk setiap prodi yang ada. setelah itu ketika ada kegiatan MABIM Universitas Nusa Putra memperkenalkan kepada kami mahasiswa nya dengan Trilogi Nusa Putra yaitu Amor Deus (Cinta Kepada Tuhan), Amor Parentium (Cinta Kepada Orang Tua), dan Amor Conservise (Cinta Kepada Sesama). Trilogi ini adalah nilai nilai dasar pembentukam karakter mahasiswa Universitas Nusa Putra dan ketika saya mendapatkan nilai nilai ini saya sadar bahwa dalam nilai nilai tersebut terdapat 1 Trilogi yang sangat membuat saya terpukau salah satunya Amor Deus yaitu Cinta Kepada Tuhan.

Setelah saya menyadari bahwa ada satu Trilogi yang sangat membuat saya terpukau, sampai membuat saya berkata “ini benar benar terjadi”. maka dari itu saya akan memberikan kesaksian mengenai salah satu Trilogi Universitas Nusa Putra Amor Deus (Cinta Kepada Tuhan). Jadi sebenernya begitu banyak keluh kesah saya ketika saya berkuliah, saya merasa kesusahan datang satu per satu, terkait pekerjaan dan masalah sosial. Saat itu saya berada diposisi dimana saya benar benar tidak memiliki uang sama sekali dikarenakan pekerjaan saya yang tidak jelas, saya bekerja bergantung pada pendapatan harian yang dimana semakin hari penghasilan saya semakin menurun. Pada waktu itu tenggat pembayaran SPP di Universitas Nusa Putra sangat berdekatan sehingga saya diharuskan mencari uang lebih untuk membayar SPP. Pada Minggu awal saya tidak mampu, awalnya saya selalu bergantung pada diri sendiri, saya selalu merasa saya bisa melakukan sendiri tanpa meminta kepada siapapun termasuk Tuhan Allah. Pada waktu itu mungkin Tuhan Allah saya marah kepada saya sehingga saya diberi cobaan yang menurut saya sangat berat yaitu pendapatan harian saya benar benar 0, saya tidak dapat apa apa dihari tersebut sehingga membuat saya menyadari bahwa ada yang salah dengan diri saya. Lalu pada hari itu juga ketika hari sudah larut malam, saya kembali dan mencoba berdoa Kepada Tuhan Allah, keesokan harinya kalian tau apa yang terjadi? ya! tentu tidak ada perubahan, awalnya saya memang marah kepada Tuhan Allah, saya bertanya tanya mengapa?, mengapa Tuhan Allah tidak menjawab doa saya? apakah ada salah dengan saya? setelah beberapa hari saya menyadari bahwa pada akhirnya kita berdoa kepada Tuhan Allah kita hanya ketika kita sedang butuh, Lalu ketika sudah tidak butuh, kita selalu lupa kepada Tuhan Allah. Semenjak saya menyadari itu saya selalu berdoa dan berharap dengan tekun kepada Tuhan Allah. Dalam doa saya, saya selalu berkata minta maaf dan kepada siapa lagi saya harus berharap selain dari pada Tuhan Allah ku?. 

Setelah sudah mendekati hari tenggat pembayaran SPP, saya benar benar baru merasa bahwa Tuhan Allah membantu dan menjawab doa saya, pada Minggu itu benar benar pendapatan saya meningkat dan konsisten dihari hari selanjutnya. disitulah kebesaran Tuhan Allah, saya menyadari ini semua saya tidak bisa lakukan sendiri selain berharap kepada Tuhan Allah, bukan dengan sakali doa ataupun doa ketika ada butuh saja, melainkan kita selalu tekun mencintai dengan penuh kasih kepada Tuhan Allah. dan saya menyadari bahwa ini sudah saya pernah dengar ketika Universitas Nusa Putra memperkenalkan saya Trilogi tersebut (Amor Deus)

Sebagai penutup, Amor Deus mengajarkan saya bahwa pentingnya selalu dekat kepada Tuhan Allah kita, karena hanya kepadanya lah kita semua berharap, dan tidak hanya dengan datang kepada Tuhan Allah saat ada butuhnya saja melainkan selalu konsisten dan tekun berdoa kepada Tuhan Allah, selalu ucapkan syukur kepadaNya bahwa hari hari yang telah diberikan selalu indah. demikian pengalaman dari saya, saya Emanuel Leopold Pardede mengucapkan terimakasih kepada kalian yang sudah membaca pengalaman saya, kiranya pengalaman saya dapat menginspirasi kalian untuk lebih dekat kepada Tuhan Allah kita  semua.

Komentar